Monday, April 30, 2012

Lagu Kita Masih Sama : Indonesia Raya


Pertandingan klasik antara tuan rumah PSM Makasar vs Persebaya Surabaya dalam lanjutan putaran kedua Liga Prima Indonesia kemarin tanggal 28 April 2012 menyisakan berbagai kisah menarik dari tour bonek ke Sulawesi.
Ada beberapa rombongan bonek yang berangkat ke Makasar baik lewat laut udara dan darat. Dari Surabaya ada rombongan kapal yang berangkat tanggal 26 April 2012 dan Udara tanggal 28 April 2012. Disana bertemu juga rombongan bonek dari Jabodetabek yang datang hari itu juga bertemu di bandara Sultan Hasanudin,datang juga lewat laut dari bonek Kalimantan dan bonek Sulawesi sendiri ada yang dari Maros,Palopo,Pinrang.
Diantara bonek yang dari Surabaya ada seorang bonek yang berprofesi sebagai (maaf) tukang tambal ban untuk kali pertama naik pesawat hanya untuk mensupport Persebaya. Disini kami dapatkan kisah heroik romatik dari bonek ini,beliau terbiasa mbonek dengan “nggandol” selama ini kemanapun dia pergi dan semua itu ada izin dari istrinya. Nah untuk ke Makasar ini beliau bilang punya niat pergi mbonek ke istrinya akan tetapi tidak punya dana kesana. Diluar dugaan beliau ijin dari istrinya ada dan dia merelakan sepasang gelang emas nya untuk dijual dan uangnya dibelikan tiket pesawat!! Salut!!
Ada juga kisah bonek yang lain walau cerita ini sudah sering terdengar yaitu mencari dana tiket transportasi dengan jalan mengamen. Mengamen untuk sebuah tiket PP pesawat tentulah sebuah perjuangan yang sangat luar biasa. Sekali lagi inilah beberapa kisah yang saya yakin banyak kisah lain yang lebih heroik dan luar biasa dari perjuangan dan pengorbanan bonek hanya untuk mendukung sebuah klub sepakbola bernama Persebaya.
Sesampai di Makasar disana kita sudah disambut oleh keluarga seporter Makasar baik itu MaczMan,Laskar Ayam Jantan,Red Gank dan lainnya. Misi yang dibawa bonek kali ini adalah ide dari bonek senior dari Yogyakarta “Lagu Kita Masih Sama ,Indonesia Raya”. Visi dan misi ini bertujuan untuk member gambaran luas tentang persahabatan dan persaudaraan antar seporter seluruh Indonesia walau tim yang kita dukung adalah berbeda tapi kita tetap satu bangsa dan satu bahasa dengan satu lagu Indonesia Raya.
Seperti kita ketahui bersama selama ini masih sering terjadi gesekan antara bonek dan seporter Makasar,seiring berjalannya waktu para tokoh senior bonek menjalin silaturahmi dengan berbagai cara baik lewat media social network ,saling berkunjung,telepon maupun diskusi antar seporter maka dijalinlah tali silaturahmi ini.
Cak Okto ,Cak Hamin Gimbal,Cak Tulus,Cak Rijal dll diterima oleh pengurus The Maczman yang dipimpin langsung Perdana Menteri mereka Bapak Ocha dan diliput oelh Celebes TV. Ditempat lain perwakilan bonek juga diterima seporter Laskar Ayam Jantan yang dipimpin langsung oleh Daeng Uki dan juga diterima di Red Gank.
Tiba di jam pertandingan seluruh bonek bergerak menuju stadion Andi Matalatta beriringan dengan seporter Makasar dan kita ditempatkan di tribun timur sebelah kiri scoring board (pintu marathon). Begitu masuk stadion pas para pemain masuk ke lapangan dan bersiap menyanyikan lagu kebangsaan. Disaat menyanyikan lagu kebangsaan ini bonek membentangkan spanduk bertuliskan : Lagu Kita Masih Sama Indonesia Raya”. Setelah selesai menyayikan Indonesia Raya spanduk tadi langsung terpasang disisi timur tribun stadion . Walau hanya berjumlah puluhan bonek terus bernyanyi sepanjang babak pertama dengan diiringi dirijen Okto dan Rijal sedangkan Hamin Gimbal ikut di kelompok Daeng Coklat memimpin saudara dari Maczman ,karena paling nyaring dan kreatif dalam gerakan banyak seporter tuan rumah yang bergabung dengan bonek bernyanyi dan menari bersama secara kompak dan damai. Di jeda babak I beberapa rekan bonek dan Seporter Makasar bergerak mengelilingi lintasan membawa spanduk persaudaraan dan perdamaian. Pada babak II giliran dirijen Okto dan Hamin menghampiri kelompok dari Daeng Uki dan ikut memimpin mereka menyanyi dan menari,di tempat bonek sendiri semakin ramai dengan semakin banyaknya saudara merah bergabung diiringi dua penabuh drum dan dirijen Rijal kita terus bernyanyi walau keadaan Persebaya tertinggal 2-0 dari gol Andi Oddank dan Spasojevic.
Sekitar 15 menit terakhir sebelum babak II berakhir semua seporter bonek bergerak kekiri membaur dengan kelompok Macxman dan bernyanyi dan menari bersama sampai akhir pertandingan dengan bergantian menyanyi dan momen ini banyak sekali diliput media local dan para jurnalis independent,aura persaudaraan perdamaian dan heroic bercampur jadi satu menjadi seporter Indonesia.
Selesai pertandingan semua pemain kedua kesebelasan bergerak mendekati kita semua member apresiasi dukungan dengan bertepuk tangan dan bahkan ada yang bisa memeluk para pemain. Para penonton menyanyikan lagu perpisahan dengan kata “rusuh tidak ada gunanya”,”kalah menang adalah biasa” dll.
Selesai itu bonek diarak keliling kota dengan konvoi keliling kota disambut ribuan saudara merah dan masyarakat makasar. TERIMA KASIH WARGA MAKASAR !!
Malam itu juga ada beberapa seporter yang kembali ke Surabaya memakai pesawat malam termasuk bapak yang menjual gelang dari istrinya diatas,lainnya langsung menuju mabes seporter Makasar. Keesokan harinya sambil menunggu jam pulang beberapa bonek jalan-jalan ke seputaran pantai Losari yang indah dan sedikit banyak membeli oleh-oleh diseputaran Jl.Somba Opu pusat jajan khas Makasar. Disini sedikit bisa dilihat bahwa stigma bonek hanya modal nyali sudah bisa dihapus oleh masyarakat,kita supporter bola yang bermartabat dan bernyali.
Pada saat membeli oleh-oleh ini Rijal sempat berbincang dengan tukang parker yang ternyata salah satu dari seporter militant PSM dari puluhan tahun lalu,beliau berumur sekitar 60 tahun,pengalaman beliau away ke Surabaya di tambaksari menonton memakai helm,menengahi bentrok fans PSM dan Persebaya di Jakarta.anak cucu beliau sekarang juga sebagai fans berat PSM!!
Malam tiba sebagian besar bonek menuju bandara menuju Surabaya,beberapa lagi esoknya menggunakan kapal laut,sementara Cak Okto dan Hamin Gimbal naik pesawat menuju Jakarta support Persebaya DU. Sekali lagi terima kasih seporter dan warga Makasar.
Inilah sepenggal catatan tour Makasar kemarin,bonek akan terus bergerak menebarkan virus perdamaian dan persaudaraan seporter Indonesia. Bonek selalu ada dimanapun Persebaya bermain. Lihatlah kami semua…BONEK CINTA DAMAI