Hasil menang besar melawan
Bontang FC kemarin sebenarnya bukan suatu kejutan besar melihat materi pemain
yang ada. Walau dilihat dari segi persiapan Persebaya yang tersendat dan banyak
masalah di manajemen hingga tertundanya latihan sampai sebulan tidak menurunkan
segi permainan secara drastic. Ini dikarenakan 90% pemain musim lalu masih
bertahan didalam tim sementara Bontang FC memliki masalah yang melanda semua
klub Indonesia musim lalu yaitu gaji.
Saya disini tidak akan menulus
tentang jalannya game kemarin tetapi akan sedikit menulis opini tentang
hal diluar 2 x 45 menit. Hal pertama
adalah masalah tiket , disini sejak awal sudah dirilis oleh panpel yang
diketuai oleh Ram Surahman ( merangkap Dirut RMP ) dengan wakil ketua panpel
H.Farid telah mencetak total tiket 17.000 lembar dengan rincian 15 ribu lembar
merupakan tiket ekonomi.
Dengan komposisi harga tiket
Ekonomi 25 ribu Utama 50 Ribu VIP 100 ribu. Info yang saya dapat penjualan di
G10N sebanyak 1200 lembar tiket ekonomi telah terjual habis pk.10.00 pagi hari
Minggu 24 Februari 2013. Selain di G10N tiket hanya dijual di GBT di tiga tiket
box . Harga tiket ekonomi di tangan calo mencapai 35rb dan ini sangat
mengecewakan seporter yang akan membeli tiket. Tidak seperti musim lalu yang
kita semua bisa membeli tiket di tiket box yang ditunjuk seminggu sebelum
pertandingan. Dengan system ini sedikit banyak mengurangi antrian tiket , harga
melonjak di calo dan lebih nyaman bagi seporter. Bahkan ada system online yang
dilakukan oleh temen-temen di www.bajulijo.net
atau akun twitter @persebaya1927 .
Game pertama kompetisi ini selalu
mengundang banyak seporter apalagi Persebaya yang memang dikenal punya seporter
bonek yang sangat besar , kesiapan panpel disini sangat kurang dilihat
dilapangan hanya empat gate atau pintu yang dibuka dengan alasan banyak pintu
putar stadion GBT yang rusak. Hal ini semestinya bisa dihindari andai panpel
jauh hari sudah koordinasi dengan pengelola GBT . Ini bisa jadi juga karena
managemen masih plin plan antara tempat pertandingan home ini karena di awal
diwacanakan akan di pindah ke stadion di kota Bangkalan Madura. Dengan
sedikitnya pintu yang dibuka antrian bisa dibayangkan mengular dan sempat
menimbulkan sedikit kegaduhan saat game sudah akan dimulai. Sampai pertandingan
berjalan masih sangat banyak diluar antri masuk hingga akhirnya sekitar menit
40 babak pertama pintu dibuka dan semua yang diluar bisa masuk termasuk yang
tidak memegang tiket !!.
Didalam stadion seperti biasa
kita semua disuguhkan berbagai aksi khas seporter disemua sisi sudut stadion
dengan berbagai variasi. Dilapangan ada hal menarik lain selain permainan itu
sendiri , ada kejadian dimana air penyiram rumput di berbagai tempat menyala
sendiri saat pertandingan berlangsung. Ada juga adboard salah satu media televisi
yang masih terpampang dipinggir lapangan padahal kerjasama mereka dengan
pengelola liga sudah berakhir, sepertinya banyak adboard musim lalu yang
dipasang (asal) lagi oleh panpel.
Ada banner menarik dari sisi
utara GBT terbentang dengan jelas dilatar belakangi cahaya flare “ Love
Persebaya Hate Management” menggambarkan betapa semua bonek seporter Persebaya
selalu dan selalu mencintai klub nya akan tetapi saat ini mereka sangat muak
dan benci yang memuncak terhadap managemen dengan berbagai kasus yang kita
ketahui bersama. Kembali ke tribun perkiraan banyak pihak penonton yang hadir dan
masuk stadion sekitar 25-30 ribu pasang mata. Sesuatu yang janggal dengan tiket
yang tercetak hanya 17 ribu lembar akan tetapi ya itu tadi sejak menit 40 pintu
sudah dibuka bebas.
Sedikit masukan untuk panpel akan
lebih baik system tiket box dan online yang dibantu temen-temen seporter bisa
diaktifkan lagi , begitu juga pelaporan jumlah tiket riil yang terjual didata
yang bener karena ternyata laporan yang masuk ke managemen kemarin hanya
terjual total 12 ribu lembar !! Mulailah menjual tiket terusan dengan berbagai kemudahan
yang menarik seporter untuk membelinya. Perbaiki dan control terus kinerja portir
dilapangan agar disiplin sesuai prosedur kerja. Banyak hal yang bisa dijadikan “pundi”
pemasukan managemen andai dikelola dengan baik dan bener.
Hal kedua adalah ada kalimat tanya yang sempat membuat saya sedikit
terkejut : “Dimana sih kantor PT.PPI sebagai pengelola Persebaya dan no berapa
kontaknya ?”
Salam Satu Nyali …. Wani !!!
*foto dari akun @bonekboys