“If you can’t support us when
we lose or draw , don’t support us when we win”
Miris dan sedih melihat stadion
nan megah Gelora Bung Tomo Surabaya saat melihat dua game Persebaya sebagai
tuan rumah. Rabu 24/4/2013 saat menjamu Persiraja Banda Aceh yang berkesudahan imbang 0-0 dan 28/4/2013 saat menjamu PSLS Lhoksumawe yang memberi kemenangan
tuan rumah dengan 4-2.
Miris dan sedih melihat kapasitas
stadion GBT yang bisa menampung 50 ribu penonton hanya terisi sekitar 4000 saat
hari Rabu dan 8000 saat hari Minggu nya. Pertanyaannya kemana BONEK yang
katanya punya loyalitas dan militansi tinggi dalam mendukung tim kebanggaan
Persebaya ?
Bonek itu katanya mempunyai
loyalitas tanpa batas dan semangat mendukung Persebaya di mana saja mereka
bermain, kemana dua pertandingan kemarin ? Ada apa dengan BONEK ? Sudah
lunturkah kalian mempunyai jiwa sebagai seporter sejati Persebaya ?
Persebaya saat ini sedang dilanda
kesulitan keuangan dan manajemen salah satu bentuk support dan aksi nyata bonek
itu ya dukung dengan membeli tiket Persebaya dan penuhi stadion, Kemana kalian
semua disaat Persebaya krisis seperti ini ?
Dalih pengelola liga kurang professional
, kemasan kurang menarik , jadwal maju mundur , ijin sulit semua bisa diterima
tapi mendukung klub kesayangan dalam posisi apapun semestinya bisa
mengesampingkan itu semua , ada apa dengan kalian wahai para BONEK ?
Apalagi kalau harus berdalih GBT
lokasinya jauh dan sulit dijangkau , bonek yang luar kota saja banyak yang
datang ,ada apa dengan kalian wahai para BONEK ?
Tanpa mengurangi rasa salut dan
hormat pada kalian yang tetap datang pada 2 game kemarin,semua menunjukkan
bahwa memang tidak mayoritas luntur , tapi kemana BONEK yang lain ?
Tak bisa dipungkiri juga berbagai
masalah yang sepertinya menjadi hal lazim di tingkat federasi juga menyumbang
sedikit banyak tentang hal ini. Belum lagi cara kerja manajemen Persebaya yang
saya lihat sangat tidak mencerminkan dengan apa yang dikatakan professional.
Bulan-bulan ini dan 3 bulan ke depan adalah masa kritis bagi manajemen. Gaji
yang terlambat dan beberapa pemain sudah loncat pagar.
Saat seperti inilah sebenarnya
klub sangat membutuhkan suntikan semangat motivasi dan dana dari bonek dengan
cara tetap support klub dan membeli
tiket pertandingan. Tapi apa daya dua game terakhir terus terang membuat saya
bertanya-tanya dan membuat jawaban pribadi bahwa loyalitas bonek telah pudar. Apakah kalian rela saya katakan loyalitas
bonek telah pudar dan luntur ? Apakah jawaban kalian akan pertanyaan ini ?
Coba cermati nyanyian yang sering
kalian teriakkan di tribun :
“Kami ini BONEK mania
Kami slalu dukung PERSEBAYA
Dimana kau berada di situ kami
ada
Karena kami BONEK mania”
Hanya kalian sendiri wahai bonek yang bisa menjawab pertanyaan saya
tadi , kalau tidak bonek siapa lagi yang mau dukung klub kebanggaan Persebaya
ini. Persebaya besar juga karena dukungan bonek dan bonek besar juga karena ada
Persebaya.
Buktikan bahwa loyalitas kalian masih ada dan selalu setia hanya pada
Persebaya bukan yang lain. Salam satu nyali……. Wani !!!