Saturday, April 13, 2013

Persebaya pasca Gede Widiade






Saat ini melihat atau membaca nasib klub bernama Persebaya seperti kita melihat sebuah pelangi di musim pancaroba ini kadang terlihat kadang hilang sama sekali dalam pandangan mata. Tapi yakinlah bahwa di mata hati seporter setianya bonek Persebaya adalah sebuah kehiduupan yang lain seperti highlander yang akan terus bertahan di sepanjang jaman dengan berbagai masalah dan tentu saja kejayaannya sebagai sebuah klub sepakbola.


Sesaat setelah sang CEO Gede mundur efektif per tanggal 1 April 2013 yang diutarakannya sendiri saat bertemu para pemain tanggal 5 April 2013 , kondisi manajemen dan tim seketika juga bergolak. Bagaimana tidak selama ini untuk pendanaan tim manajemen “hanya” bergantung pada seorang Gede. Melihat keadaan ini ditambah dengan pernyataan dari PSSI hasil KLB yang sangat merugikan pihak Persebaya yang berkompetisi di IPL ini bonek juga bergerak melawan dengan caranya sendiri. Disini ada dua keresahan yang bisa dirasakan yaitu keresahan pemain akan nasibnya pada manajemen dan keresahan bonek akan nasib klub Persebaya di musim mendatang karena hasil KLB PSSI.

Tanggal 10 April 2013 bertempat di mess Karanggayam diadakan pertemuan antara Direktur Utama PT.Persebaya Indonesia Saleh Ismail Mukadar dengan jajaran manajemen pengelola,pemain dan staf pemain membahas keadaan klub pasca Gede mundur. Hasil pertemuan tertutup tersebut menghasilkan beberapa keputusan diantaranya Persebaya konsisten akan menyelesaikan kompetisi IPL , Saleh Hanifah tetap memegang jabatan manajer , Saleh sendiri sementara memegang jabatan “CEO” sambil menunggu CEO baru. Pada pertemuan ini hanya ada 16 pemain yang datang ada juga Ram Surahman Coorporate Secretary PT.PPI,Farid wakil ketua panpel dan Saleh Hanifah sendiri.

Sehari setelah pertemuan tersebut ada sedikit tambahan semangat di pemain dan pada tanggal 11 April 20013 mereka kembali berlatih secara resmi yang diikuti 15 pemain dan dipimpin langsung oleh Ibnu Grahan di Karanggayam. Dihari itu juga Saleh Mukadar mengatakan akan mengajukan pengunduran jadwal game lanjutan Persebaya untuk tanggal 14 April 2013 melawan Semen Padang dan 18 April 2013 melawan Pro Duta di Medan. Dipihak lain beredar kabar bahwa beberapa pemain terancam eksodus , seperti yang sempat diungkapkan Fernando Soller yang diincar salah satu klub ISL.

Sementara pemain dan manajemen resah di internal, bonek juga tidak berdiam diri setelah mengadakan aksi di Taman Apsari 11 April 2013 malam yang sempat mampir ke rumah dinas walikota , bonek juga berencana menggelar aksi lagi Senin 15 April 2013. Aksi ini merupakan aksi damai dan perlawanan bonek terhadap keputusan yang ganjil dari PSSI dan Menpora tentang nasib klub dan legalitas Persebaya . Disamping itu juga dalam beberapa hari kedepan manajemen akan memasukkan gugatan ke Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia (BAKI) yang mana jalur hukum ini ditempuh manajemen untuk melawan PSSI.

Saat seperti ini menjadi krusial karena di satu sisi ada juga bonek yang berbeda pandangan dalam menyikapi dualisme klub ini antara setuju merger dan menolak merger dengan berbagai argument masing-masing. Untuk itu diperlukan sikap kedewasaan masing-masing pihak bahwa kita atau bonek semua adalah saudara dan musuh utama kita adalah mafia sepakbola dan politikus busuk yang menyeret Persebaya ke kepentingan mereka.

Persebaya adalah segalanya kata sang legenda Muharrom Rusdiana , maka jagalah Persebaya dukung Persebaya dan tetap jalin persaudaraan sesama bonek dan seporter lainnya. Salam Satu Nyali , Wani.

No comments:

Post a Comment